Aksi nyata yang dilakukan berupa Program
Career Day bagi murid kelas XII dikarenakan pentingnya murid mengetahui rencana
masa depan mereka ditentukan saat ini. Selama ini juga murid kelas XII belum
mengetahui gambaran nyata bagaimana kelanjutan mereka setelah lulus SMA. Oleh
Karena itu diperlukan program layanan khusus bagi murid kelas XII dengan nama
Program Career Day kelas XII di SMAN 2 Siak Kecil. Hasilnya diharapkan murid
kelas XII sudah mengetahui rencana mereka setelah lulus SMA. Apakah akan
melanjutkan ke jenjang perguruan tinggi atau bekerja?harapan nya adalah mereka
dapat melanjutkan ke jenjang perguruan tinggi baik PTN maupun PTS.
Perasaan
(Feelings): Perasaan ketika atau setelah menjalankan Aksi Nyata
Perasaan saya sangat bahagia ketika sudah
memiliki rencana yang matang setelah lulus SMA. Apalagi rencana mereka dapat
melanjutkan ke Perguruan Tinggi yang menjadi minat dan bakatnya serta apa yang
mereka cita-citakan sebelumnya.
Pembelajaran
(Findings): apa saja yang didapatkan
Pembelajaran yang diperoleh dari pelaksanaan
kegiatan keseluruhan aksi bahwa mereka sangat memerlukan bimbingan karir
apalagi sudah kelas XII SMA, sebenarnya program bimbingan ini dapat dilakukan
sejak dini misalnya dimulai dari kelas X dengan melakukan identifikasi
cita-cita sebagai tujuan hidup mereka yang akan menjadikan arah kehidupan
mereka di kemudian hari. Sebagai guru semestinya berperan serta agar cita-cita
dan harapan besar mereka dapat diwujudkan.
Perubahan
(Future): Rencana perbaikan untuk pelaksanaan di masa yang mendatang
Program Career Day ini sebaiknya dilaksanakan
lebih awal di kelas X karena ada jangka waktu 3 tahun untuk mempersiapkan diri
lebih awal menghadapi rencana setelah lulus SMA. Jika membutuhkan dana untuk
melanjutkan murid dan orang tua berkomunikasi dan memperssiapakn biaya sejak
dini mislnya dengan menabung. Jika ini terwujud, murid-murid yang memiliki
cita-cita dan harapan kehidupa yang lebih baik akan tercapai optimal. Sebagai
kebahagian bagi guru adalah murid nya sukses dan mandiri di kehidupannya.
PENGAMBILAN
KEPUTUSAN SEBAGAI PEMIMPIN PEMBELAJARAN
Oleh :
LUQMAN HAKIM
SMAN 2 Siak Kecil
PGPAngkatan 2 Kab.Bengkalis
Fasilitator : Firdaus, M.Pd
Pengajar Praktik : Hj. Nani Handayani,
S.Pd
·Bagaimana pandangan Ki Hajar Dewantara dengan
filosofi Pratap Triloka memiliki pengaruh terhadap bagaimana sebuah pengambilan
keputusan sebagai seorang pemimpin pembelajaran diambil?
Ki Hadjar Dewantara mengatakan,
seorang guru itu ibarat petani yang menanam benih pada tanah, jika benih
tersebut meski dengan kualitas sedang namun ditanam pada tanah yang subur
diberi pupuk dan dialiri air yang cukup, maka akan tumbuh menjadi
tumbuhan yang subur, begitu pula sebaliknya, Meski benih tersebut berkualitas
baik namun ditanam pada tanah yang gersang dan tidak diairi air secukupnya maka
benih tersebut tidak akan tumbuh.
Filosofi yang sangat terkenal juga dari Bapak
Pendidikan Indonesia, Ki Hadjar Dewantara, yaitu :
Pratap Triloka sebuah filosofi mengenai sosok guru
dan perannya di dalam pendidikan seorang anak.
“Ing ngarso sung tulodho” yang secara spesifik
memiliki arti di depan memberikan teladan, merupakan peran seorang sosok guru
untuk selalu memberikan teladan atau contoh bagi murid-muridnya. Untuk dapat
memberikan teladan, maka seorang guru harus terlebih dahulu menghidupi
keteladanan tersebut. Seorang guru dapat menjadi teladan dengan terlebih dahulu
menempatkan kepentingan murid menjadi sebuah fokus utama.
Dalam istilah lain KHD juga menyebutkan bahwa guru
haruslah menghamba pada anak, menghamba dalam artianya seorang guru memberi
kebebasan kepada muridnya untuk melakukan sesuatu sesuai dengan potensi yang
dimilikinya, guru bertugas sebagai fasilitator untuk menuntun atau mengarahkan
murid agar potensi tumbuh kembang sesuai kodrat iradatnya.
“Ing madyo mangun karso” memiliki arti di tengah
memberikan serta membangun semangat. Sebagai penyemangat, maka seorang guru
harus terlebih dahulu dipenuhi oleh semangat tersebut. Semangat yang membara
untuk murid-muridnya dapat mencapai kemajuan serta kebahagiaan. Di sinilah
peran guru untuk terus menyemangati agar murid-muridnya agar bertahan dan terus
maju.
Guru dapat berperan sebagai rekan/ teman/ sahabat
bahkan orang tua bagi murid agar mereka merasa tidak sendirian dalam mengarungi
pendidikan yang sedang dijalani dan memiliki kepercayaan bahwa guru akan selalu
ada memberikan kekuatan dan tuntunan di saat yang paling dibutuhkan. Guru juga
akan selalu memberi semangat dan mendoakan sampai kapanpun.
“Tut wuri handayani” memiliki arti mengikuti serta
memberikan dorongan dari belakang. Dalam hal ini guru berperan sebagai
motivator bagi murid dengan memberi kesempatan/peluang seluas-luasnya untuk mulai
melangkah secara mandiri dalam menemukan potensinya, guru terus membimbing apa
yang dibutuhkan oleh murid tersebut untuk membangkitkan kembali semangatnya
dalam mengembangkan potensi yang dimilikinya.
·Bagaimana nilai-nilai yang tertanam dalam diri
kita, berpengaruh kepada prinsip-prinsip yang kita ambil dalam pengambilan
suatu keputusan?
Setiap guru memiliki karakter
yang beragam, akan tetapi jika guru nilai-nilai seperti nilai mandiri,
reflektif, kolaboratif, inovatif, dan berpihak kepada murid, yang sudah tertanam
pada diri seorang guru maka ketika dihadapkan untuk mengambil sebuah keputusan,
maka seorang guru tersebut akan mampu mengambil keputusan terbaik yang bijak dan
menjadi solusi bagi semua.
·Bagaimana kegiatan terbimbing yang kita lakukan
pada materi pengambilan keputusan berkaitan dengan kegiatan ‘coaching’
(bimbingan) yang diberikan pendamping atau fasilitator dalam perjalanan proses
pembelajaran kita, terutama dalam pengujian pengambilan keputusan yang telah
kita ambil. Apakah pengambilan keputusan tersebut telah efektif, masihkah ada
pertanyaan-pertanyaan dalam diri kita atas pengambilan keputusan tersebut.
Hal-hal ini tentunya bisa dibantu oleh sesi ‘coaching’ yang telah dibahas pada
modul 2 sebelumnya.
Dalam pengambilan suatu keputusan tentunya harus
memiliki sebuah landasan berupa fakta-fakta dari situasi yang dihadapi, di
dalam menggali fakta-fakta tersebut langkah yang efektif dapat memanfaatkan
parktek coaching sehingga kita bisa menggali hal-hal penting atau informasi
yang dapat membantu kita untuk menentukan keputusan yang bijak.
·Bagaimana pembahasan studi kasus yang fokus pada
masalah moral atau etika kembali kepada nilai-nilai yang dianut seorang
pendidik.
Agar dalam pengambilan sebuah
keputusan yang tepat dan tidak melanggar paradigma dilema etika, pada studi
kasus, adanyanstudi kasus yang tentunya menambah pemahaman dalam memahami studi
yang berisi dilemma etika atau kasus yang merujuk pada bujukan moral sehingga
akan terlihat perbedaan diantara keduanya. Pada setiap studi kasus
·Bagaimana pengambilan keputusan yang tepat,
tentunya berdampak pada terciptanya lingkungan yang positif, kondusif, aman dan
nyaman.
Sebagai pemimpin pembelajaran agar dalam mengambil keputusan nantinya
menjadi tepat maka perlu mempertimbangkan bahwa keputusan kita akan berdampak
pada terciptanya lingkungan yang positif, kondusif, aman dan nyaman. Namun
dalam pengambilan keputusan, dapat mengkaji 9 langkah-langkah dalam pengambilan
keputusan :
1)Mengenali adanya nilai nilai yang saling bertentangan,
2)Mempertimbangkan siapa saja yang terlibat dalam
situasi tersebut,
3)Mengumpulkan seluruh data dan fakta yang
relevan, lalu kita wajib
4)Menguji benar lawan salah. Uji tersebut dapat
meliputi:
a.uji legal untuk melihat apakah ada ranah hukum
yang dilanggar,
b.uji regulasi profesionalitas untuk melihat
apakah ada yang bertentangan dengan aturan secara profesional,
c.uji intuisi mengecek apa kata hati nurani kita,
d.uji publikasi dan juga
e.uji panutan atau idola.
5)Bila keputusan tersebut lolos melalui uji benar
lawan salah, maka harus dilakukan uji benar lawan benar di mana kita dapat
memandangnya dari empat paradigma yang ada meliputi:
a.Individu lawan masyarakat (individual vs community),
b.rasa keadilan lawan rasa kasihan (justice vs mercy),
c.kebenaran lawan kesetiaan (truth vs loyalty), dan
d.jangka pendek lawan jangka panjang (short term
vs long term).
6)Kemudian permasalahan ini kita coba cari
resolusinya dengan menggunakan cara pandang atau prinsip resolusi penyelesaian
dilema. Apakah kita akan memandangnya melalui prinsip
a.Berpikir Berbasis Hasil Akhir (End-Based Thinking),
b.Berpikir Berbasis Peraturan (Rule-Based Thinking), atau
c.Berpikir Berbasis Rasa Peduli (Care-Based Thinking)
7)Kemudian kita juga dapat mencari jalan tengah
yang dapat diambil atau seringkali disebut Investigasi Opsi Trilema agar
keputusan tidak harus saling berlawanan (win
win solution).
8)Bila semua telah dipertimbangkan maka kita dapat
dengan yakin mengambil keputusan akhir yang terbaik serta
9)Direfleksikan kembali, apakah keputusan tersebut
sudah yang terbaik yang dapat diambil.
·Selanjutnya, apakah kesulitan-kesulitan di
lingkungan Anda yang sulit dilaksanakan untuk menjalankan pengambilan keputusan
terhadap kasus-kasus dilema etika ini? Apakah ini kembali ke masalah perubahan
paradigma di lingkungan Anda?
Kesulitan-kesulitan dalam pengambilan keputusan
sulit dan bertentangan seringkali terletak pada paradigma masing masing pihak
dalam memandang situasi tersebut. Semua pihak yang terlibat mesti memiliki cara
pandang yang sama serta penekanan kepentingan yang selaras, maka akan mdah
dijadikan sebuah keputusan yang baik.
Bila semua dapat berkomunikasi dengan baik dan
menyatukan pendapat mengenai paradigma yang akan dipakai dalam memutuskan
sebuah permasalahan, maka kesulitan-kesulitan tersebut akan dapat diatasi.
·Dan pada akhirnya, apakah pengaruh pengambilan
keputusan yang kita ambil ini dengan pengajaran yang memerdekakan murid-murid
kita?
Sebagai pemimpin pembelajaran, guru harus tepat
dalam mengambil keputusan. Ketika seorang guru mengambil sebuah keputusan yang
berpihak kepada murid dengan melihat potensi atau minat murid tersebut maka
hasil keputusan akan berdampak baik bagi murid kedepannya.
·Bagaimana seorang pemimpin pembelajaran dalam
mengambil keputusan dapat mempengaruhi kehidupan atau masa depan
murid-muridnya?
Murid ibarat kata sebuah benih yang dirawat untuk
tumbuh. Namun dalam menuntun tumbuh kembang murid menjadi manusia yang mendapat
kebahagiaan guru harus tepat dalam mengambil keputusan untuk muridnya. Sehingga
ketika seorang guru mampu mengenali karakter atau apa yang dibutuhkan oleh
muridnya, maka guru tersebut akan mengambil keputusan yang terbaik untuk muridnya.
·Apakah kesimpulan akhir yang dapat Anda
tarik dari pembelajaran modul materi ini dan keterkaitannya dengan modul-modul
sebelumnya?
Menuntun tumbuh kembang kodrat anak agar dapat
menjadi manusia yang sebenar-benarnya serta mendapatkan kebahagiaan yang
setinggi-tingginya. Seorang guru sebagai pamong semestinya mampu memberikan
sebuah keputusan yang tepat untuk murid-muridnya. Guru harus memiliki nilai dan
peran yang sebagai pemimpin pembelajaran sehingga ketika nilai dan peran
tersebut diterapkan maka akan mampu menuntun tumbuh kembang anak mengembangkan
potensi anak sesuai kodrat nya, diantaranya dengan menerapkan budaya-budaya
positif kepada anak sehingga dengan melalui budaya positif tersebut karakter
anak perlahan-lahan akan terbentuk, serta menumbuhkan kesadaran sosial
emosional anak dengan menerapkan beberapa teknik tertentu.
Melalui proses pembelajaran pula guru dapat
memenuhi kebutuhan murid dengan menerapkan pembelajaran berdiferensiasi,
sehingga apa yang dibutuhkan setiap anak pada saat itu akan terpenuhi.
Selain itu dalam menumbuhkan kepercayaan diri
seorang anak dan menemukan solusinya sendiroi serta mengembangkan kemampuan
berpikir kritis anak, guru dapat melakukan coaching
kepada anak yang terlihat memiliki sebuah permasalahan. Dengan menuntunnya
dalam menemukan sendiri solusi dari permasalahannya maka anak tersebut dapat
belajar untuk menghadapi atau memecahkan sendiri permasalahan yang dihadapinya
dikemudian hari.
Masalah saya sebelum ada akun belajar.id saya menggunakan gmail pribadi yang kapasitas drive nya terbatas hanya 15 GB saja. Saya sebagai wakil kepala sekolah bidang kurikulum dituntut untuk menemukan solusi pembelajaran jarak jauh di masa pandemi covid 19. Akhirnya saya mencoba menggunakan Google Classroom dan Google Meet dengan akun gmail pribadi untuk satu sekolah dengan semua guru berjumlah 30 orang dan siswa berjumlah 261 orang. PJJ berjalan lancar akan tetapi saya setiap 2 minggu harus mengahapus file drive agar kosong untuk digunakan pada pertemuan berikutnya.
Dampak:
Dampak yang saya alami setelah mengajar dengan akun belajar.id sangat luar biasa. saya tinggal melanjutkan dengan akun belajar.id yang powerful karena sudah merasakan akun gmail pribadi yang terbatas. Apalagi didukung oleh Kemdikbud dengan akun pembelajaran berbasis Google Worksapce for Education begitu luar biasa. saya tidak perlu menghapus drive karena kapasitas yang unlimited sehingga lebih fokus pada pembelajaran yang seru dan menyenangkan bersama murid.
Solusi:
Panduan singkat cara menggunakan solusi Google dengan memanfaatkan Google Apps yang tersedia mulai dari Google Classroom, Drive, Google Meet dll sehingga Google Apps menjadi solusi terbaik PJJ saat ini dan di masa yang akan datang.
A.Latar belakang tentang situasi yang
dihadapi oleh Calon Guru Penggerak
Guru
berperan sebagai pamong yang selalu menuntun murid dalam belajar. Guru juga menjadi
inisiator dalam mewujudkan budaya positif di sekolah yang berpihak pada murid.
Mengapa budaya positif di sekolah perlu diwujudkan? mengenai potret budaya
sekolah, kita dapat mempelajari budaya sekolah yang berdampak baik pada
pengembangan karakter murid. Sebagai contoh misalnya aktivitas guru mengajak
murid berkeliling sekolah untuk mengamati lingkungan sekolah dapat membuat
murid menganalisis permasalahan yang terjadi di sekolah dan mendiskusikan
solusinya. Aktivitas tersebut menumbuhkan karakter bernilai kritis pada murid. Oleh
karena itu, kita sekarang dapat memahami bahwa sekolah merupakan institusi
pembentukan karakter. Maka, budaya positif perlu diciptakan agar dapat
mendukung pembentukan karakter murid yang diharapkan.
Budaya
sekolah menurut Fullan (2007) adalah keyakinan-keyakinan dan nilai-nilai yang
terlihat dari bagaimana sekolah menjalankan aktivitas sehari-hari. Sedangkan
Deal dan Peterson (1999) mendefinisikan budaya sekolah sebagai berbagai tradisi
dan kebiasaan keseharian yang dibangun dalam jangka waktu yang lama oleh guru,
murid, orang tua, dan staf administrasi yang bekerjasama dalam menghadapi
berbagai krisis dan pencapaian.
Dari
kedua pengertian tersebut kita melihat bahwa budaya sekolah merupakan
nilai-nilai dan keyakinan-keyakinan yang dibangun dalam jangka waktu lama yang
tercermin pada sikap keseharian seluruh komponen sekolah. Dalam kebanyakan
sekolah di Indonesia, contoh budaya sekolah yang sudah berjalan dengan baik
adalah budaya senyum, salam, dan sapa. Tentunya, budaya sekolah tersebut masih
perlu dilaksanakan mengingat perannya yang dapat membuat sekolah menjadi
lingkungan yang nyaman.
Budaya
positif di sekolah ialah nilai-nilai, keyakinan-keyakinan, dan
kebiasaan-kebiasaan di sekolah yang berpihak pada murid agar murid dapat
berkembang menjadi pribadi yang kritis, penuh hormat dan bertanggung jawab.
Dalam mewujudkan budaya positif ini, guru memegang peranan sentral. Guru perlu
memahami posisi apa yang tepat untuk dapat mewujudkan budaya positif baik
lingkup kelas maupun sekolah. Selain itu, pemahaman akan disiplin positif juga
diperlukan karena sebagai pamong, guru diharapkan dapat menuntun murid untuk
menjadi pribadi yang bertanggung jawab.
Dalam
menumbuhkan disiplin pada diri murid secara intrinstik, guru perlu berperan
pada posisi kontrol manajer yang bertanya dan membuat kesepakatan kelas bila
murid melakukan kesalahan atau pelanggaran, bukan menuduh, memberi hukuman atau
sebagai teman yang membiarkan murid melakukan kesalahan atau pelanggaran. Hal
ini dilakukan karena pendidik sebagai pamong yaitu “menuntun” atau memberikan
‘tuntunan’ agar anak dapat menemukan kemerdekaannya dalam belajar. Anak diberi
kebebasan, namun perlu diberi tuntunan dan arahan agar anak tidak kehilangan
arah dan membahayakan dirinya. Oleh karena itu, pada kesehariannya, pamong juga
berperan sebagai pengontrol untuk mengingatkan murid jika berada dalam bahaya.
Pada kesempatan lain, guru juga dapat berperan sebagai teman ketika
berinteraksi agar dapat memahami murid dan membangun kedekatan.
Disiplin
positif adalah sebuah model disiplin yang difokuskan pada perilaku positif
murid agar menjadi pribadi yang penuh hormat dan bertanggung (Nelsen, Lott
& Glenn, 2000). Disiplin positif mengajarkan keterampilan sosial dan
emosional dan keterampilan kehidupan yang penting dengan cara penuh
hormat dan membesarkan hati tidak hanya bagi murid tetapi juga bagi orang
dewasa (termasuk orangtua, guru, staf administrasi dan lainnya). Kebalikan dari
disiplin positif adalah disiplin negatif yang berfokus pada hukuman. Disiplin
negatif cenderung menghambat perkembangan sosial, emosional dan keterampilan
hidup murid. Dengan disiplin positif, guru diharapkan dapat mewujudkan budaya
positif baik di kelas maupun sekolah.
Untuk
melakukan pendekatan disiplin positif, guru perlu menjadikan kriteria disiplin
positif yang dikembangkan oleh Nelsen (2021) ini sebagai panduan dalam
membangun hubungan dengan murid.
1.Bersikap baik dan tegas di saat yang bersamaan (menunjukkan
sikap hormat dan memberi semangat).
2.Membantu murid merasa dihargai dan memiliki
keterikatan antara dirinya dengan guru dan teman di kelasnya, sehingga ia
merasa menjadi bagian dari kelas.
3.Memiliki komitmen untuk mempertimbangkan
efektivitas dan dampak jangka panjang bagi proses belajar murid dari tindakan
yang diambil (misalnya; pemberian hukuman bersifat dapat menyelesaikan masalah
dalam jangka pendek, tetapi berpotensi memberikan dampak negatif dalam proses
belajar pada anak yang bersifat jangka panjang). Dengan begitu, pendidik fokus
pada perubahan dan peningkatan perilaku yang menetap, bukan hanya pada perilaku
yang berhasil ditampakkan pada saat itu.
4.Menerapkan disiplin positif berarti membekali
murid dengan keterampilan sosial dan mendukung pertumbuhan karakter yang baik
seperti rasa hormat, kepedulian terhadap orang lain, komunikasi yang efektif,
pemecahan masalah, tanggung jawab kontribusi, kerja sama.
5.Mengajak murid untuk menemukan bagaimana mereka
mampu dan dapat menggunakan kekuatan diri mereka dengan cara yang membangun.
Menerapkan
pendekatan disiplin positif dapat membantu sekolah memainkan peran penting
dalam menciptakan masyarakat yang lebih adil dan manusiawi. Murid cenderung
menjadikan orang dewasa sebagai model; jika murid melihat orang dewasa
menggunakan kekerasan fisik atau psikologis, mereka akan belajar bahwa
kekerasan dapat diterima sehingga ada kemungkinan mereka akan menggunakan
kekerasan terhadap orang lain. Sekolah memiliki peran penting dalam membimbing,
memperbaiki, dan mensosialisasikan kepada murid mengenai perilaku yang
sesuai. Agar perubahan berhasil, diperlukan pendekatan terkoordinasi yang
melibatkan semua peran di komunitas sekolah. Sekolah perlu bekerja dengan
orangtua untuk memastikan konsistensi antara rumah dan sekolah, serta membekali
mereka dengan informasi dan alat untuk mempraktekkan disiplin positif di rumah.
Upaya
dalam membangun budaya positif di sekolah yang berpihak pada murid diawali
dengan membentuk lingkungan kelas yang mendukung terciptanya budaya positif,
yaitu dengan menyusun kesepakatan kelas. Kesepakatan kelas yang efektif dapat
membantu dalam pembentukan budaya disiplin positif di kelas. Hal ini juga
dapat membantu proses belajar mengajar yang lebih mudah dan tidak menekan.
Seringkali permasalahan dengan murid berkaitan dengan komunikasi antara murid
dengan guru, terutama ketika murid melanggar suatu aturan dengan alasan tidak
mengetahui adanya aturan tersebut. Kurang adanya komunikasi ini menyebabkan
relasi murid dan guru menjadi kurang baik.
Kesepakatan
kelas berisi beberapa aturan untuk membantu guru dan murid bekerja bersama
membentuk kegiatan belajar mengajar yang efektif. Kesepakatan kelas tidak hanya
berisi harapan guru terhadap murid, tapi juga harapan murid terhadap guru.
Kesepakatan disusun dan dikembangkan bersama-sama antara guru dan murid.
Dalam
menyusun kesepakatan kelas, guru perlu mempertimbangkan hal yang penting dan
hal yang bisa dikesampingkan. Murid dapat mengalami kesulitan dalam mengingat
banyak informasi, jadi susunlah 4 - 8 aturan untuk setiap kelas. Jika
berlebihan, murid akan merasa kesulitan dan tidak mendapatkan makna dari
kesepakatan kelas tersebut. Kesepakatan harus disusun dengan jelas sehingga
murid dapat memahami perilaku apa yang diharapkan dari mereka.
Kesepakatan
yang disusun sebaiknya mudah dipahami dan dapat langsung dilakukan. Oleh karena
itu, dalam kesepakatan kelas gunakan kalimat positif seperti, “Saling
menghormati” ,“Berjalan jika berada di lorong kelas”. Kalimat positif lebih
mudah dipahami murid dibandingkan kalimat negatif yang mengandung kata seperti,
“dilarang” atau “tidak”.
Kesepakatan
perlu dapat diperbaiki dan dikembangkan secara berkala, seperti setiap awal
semester. Untuk mempermudah pemahaman murid, kesepakatan dapat ditulis,
digambar, atau disusun sedemikian rupa sehingga dapat dipahami dan disadari
oleh murid. Strategi lain adalah dengan mencetaknya di setiap buku laporan
kegiatan murid. Hal ini menjadi strategi yang baik untuk meningkatkan
komunikasi antara orang tua dan pihak sekolah.
B.Deskripsi Aksi Nyata yang dilakukan,
berikut alasan mengapa melakukan aksi tersebut
Aksi nyata
yang dilakukan dimulai dari kelas saya sendiri sebagai langkah awal membangun
budaya positif sekolah dengan membuat kesepakatan kelas. Isi dari kesepakatan
kelas mengenai aturan yang membantu guru dan murid bekerja sama menciptakan
Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) yang lebih efektif. Aturan dibuat bersama saya
sebagai guru bersama murid-murid saya. Kesepakatan kelas yang dibuat tidak
lebih dari 8 aturan pada setiap kelasnya supaya kesepakatan yang dibuat lebih
bermakna. Kesepakatan kelas pun dibuat secara jelas sehingga murid dapat
memahami perilaku apa yang diharapkan dari kesepakatan kelas tersebut.
Selain itu
juga, kesepakatan kelas dibuat dengan menggunakan kalimat-kalimat yang positif
misalnya “saling bekerjasama”, saling menghargai teman” dan lain-lain. Hindari
menggunakan kalimat negatif seperti “jangan”/”dilarang” atau “tidak” karena
murid akan lebih memahami kalimat positif dibandingkan kalimay negatif.
Kesepakatan
kelas juga di evaluasi secara berkala. Bagaimana efektifitas dari kesepakat
kelas selama satu semester?apakah guru dan murid sudah melaksanakan kesepakatan
kelas?bagaimana jika ada guru dan murid yang melanggar kesepakatan kelas? Pertanyaan-pertanyaan
ini merupakan sebagian contoh saat dilakukan evaluasi dan umpan balik mengenai
kesepakatan kelas.
C.Hasil dari Aksi Nyata yang dilakukan
Hasil
dari aksi nyata membuat kesepakatan kelas sebagai langkah awal dalam membangun budaya
posistif yang berpihak pada murid di sekolah bahwa tersusunnya kesepakatan
kelas antara guru dan murid. Terdapat 5 aturan yang dibuat hasil dari kesepakatan
kelas.
D.Pembelajaran yang didapat dari pelaksanaan
(kegagalan, keberhasilan, dan hal-hal yang tidak sesuai dengan rancangan aksi
nyata)
Pembelajaran
yang diperoleh dalam menyusun kesepakatan kelas adalah kesepakatan kelas ini
merupakan hal baru yang memerlukan pembiasaan pada kelas. Kesepakatan kelas
bisa dibuat oleh wali kelas bersama murid-murid atau guru mata pelajaran bersama
murid-murinya juga. Melalui penerapan hal baru ini tentunya memerlukan adaptasi
secara perlahan sehingga kedepan guru dan murid terbiasa dengan adanya
kesepakatan kelas ini.
E.Rencana perbaikan untuk pelaksanaan di masa
mendatang
Rencana perbaikan
mendatang, yaitu mengajak kepada seluruh kelas di awal tahun pelajaran baru
membuat kesepakatan kelas dan dibuat poster kesepakatan kelas serta
menempelkannya di kelas sehingga kesepakatan kelas akan terlihat terus setiap
harinya. Guru dan murid berusaha mentaati aturan yang tertulis dalam
kesepakatan kelas dan jika ada yang melanggar kesepakatan kelas akan diberikan
pemahaman oleh guru sehingga terciptanya motivasi internal dari dalam diri
murid yang akhirnya disiplin positif akanterbentuk menjadi budaya positif di
kelas bahkan sekolah.
F.Dokumentasi proses dan hasil pelaksanaan
berupa foto-foto berikut caption/narasi singkat nya.
Kesepakatan kelas akan diterapkan di Tahun Pelajaran baru
2021/2022 mendatang pada tanggal 12 Juli 2021. Berikut dokumentasi pertemuan awal dengan murid di akhir Tahun Pelajaran 2020/2021 bahwa mulai Tahun Pelajaran baru nanti akan dibuat Kesepakatan Kelas sebagai langkah awal mewujudkan budaya positif yang berpihak pada murid di kelas dan sekolah.
KONEKSI ANTAR MATERI-KESIMPULAN
DAN REFLEKSI PEMIKIRAN KI HADJAR DEWANTARA
LUQMAN HAKIM, M.PD.
(Guru SMAN 2 Siak Kecil Provinsi Riau-CGP Angkatan 2 Kab.
Bengkalis Tahun 2021)
Setelah mengikuti alur aktivitas pembelajaran PGP ini, di awali
kegitan mulai dari diri, eksplorasi konsep, ruang kolaborasi, refleksi terbimbing,
demontrasi kontektual dan elaborasi pemahaman, tiba saatnya masuk pada tahapan
koneksi antar materi sekarang ini. Tahap aktivitas pembelajaran koneksi antar
materi berupa kesimpulan dan refleksi pemikiran Ki Hadjar Dewantara (KHD).
Yang memperkuat pemahaman itu saat aktivitas elaborasi pemahaman
yang dilaksanakan pada hari Senin, 26 April 2021 dengan konsep kegiatan berupa
webinar. Hadir narasumber ahli dan saksi hidup yaitu Bapak Ki Prio Dwiarso dari
Perguruan Taman Siswa yang dipandu oleh Bapak Simon Rafael selaku penulis modul
pemikiran KHD. Dengan hadirnya Ki Prio dan pertanyaan dari Pak Simon yang
mendalam tentang pemikiran KHD menjadikan pemahaman saya mengenai pemikiran KHD
menjadi lebih kuat karena saya merasa setelah mengikuti tahapan aktivitas
pembelajaran, kegiatan elaborasi ini betul-betul menguatkan pemahaman saya
mengenai pemikiran KHD ini.
Ki Prio Dwiarso ini semasa KHD, saat itu masih kelas 4, beliau
sangat merasakan didikan dari KHD. Beliau bercerita saat guru ilmu bumi
sekarang geografi menggambar peta Indonesia di papan tulis, KHD malah mengajak
anak-anak untuk keluar kelas agar membuat peta pulau jawa menggunakan pasir di
luar kelas. Kemudian KHD mengangkat batu dan bertanya kepada anak-anak mengenai
beberapa daerah agar menunjukan daerah dengan meletakkan batu di peta jawa yang
terbuat dari pasir tersebut. Hal ini menurut Ki Prio apa yang sudah dilakukan
KHD adalah kegiatan bermain sambil belajar. Bermain sebagai kodrat anak-anak
sebagai insan di dunia dari Allah SWT, anak saat belajar tidak boleh ada
paksaan. Misalnya saat anak memecahkan gelas itu hal biasa karena
ketidaktahuannya maka anak itu diberitahu dengan baik.
Selanjutnya menurut Ki Prio, menyatakan bahwa Ki Hadjar itu
sederhana saja mengenai konsep sekolah seperti taman dengan sistem among yang
memerdekakan lahir dan bathin sejak dini. Nuansa saat belajar d sekolah
semuanya muatannya dengan permainan misalnya untuk mengingat abjad atau huruf
dengan cara dinyanyikan. Ki Prio bercerita sampai sekarang aktivitas saat
belajar dengan KHD saat itu masih teringat sampai sekarang sehingga saya bisa
bercerita apa yang pernah saya alami saat itu.
Ki Prio melanjutkan paparannya bahwa KHD itu pemikirannya untuk
multikultur dan nasionalis. KHD berkonsultasi dengan KH Ahmad Dahlan sebagai
senior dari KHD mengenai pendidikan. Seperti kita ketahui bahwa KH Ahmad Dahlan
tokoh dari Muhammadiyah yang sampai sekarang terus berkembang pendidikan
Muhammadiyah di berbagai daerah di Indonesia. KH Ahmad Dahlan menyarankan kepada
KHD agar membuat Perguruan Nasional sehingga pada tahun 1922 KHD mendirikan
Taman Siswa. Pendirian Taman Siswa ini sebagai bentuk perguruan nasional yang
mereformasi pendidikan dengan melihat bakat anak, yang memerdekakan lahir dan
bathin. Perguruan Taman Siswa menggunakan asas kekeluargaan terdiri dari
keluarga, sekolah dan masyarakat atau pemuda. Keluarga merupakan bagian yang
utama sebagai pembentukan karakter dasar bagi anak seperti yang diterapkan pada
pendidikan pondok pesantren, perguruan dan sekolah taruna yang pembelajarannya
berbasis asrama, hal ini merupakan bagian dari perguruan Taman Siswa.
Metode Ki Hadjar itu relevan untuk masa depan. KHD ini brilian
bertalenta yang berpikir melalui zamannya. KHD berupaya menyiapkan jiwa yang
merdeka lahir dan bathin. Saat masa penjajahan kolonial berupaya untuk
kemerdekaan bangsa dalam mencapai kemanusiaan yang adil dan beradab. Pemikiran
KHD ini dapat berlaku selamanya dengan adanya kodrat alam dan kodrat zaman
untuk kemajuan. Kodrat alam sebagai kuasa Tuhan, kodrat Allah, setiap anak
sudah memiliki bakat, talenta, minat serta garisnya masing-masing. Sebagai guru
mesti mengetahui bakat dan minat anak serta tidak boleh memaksakan kepada anak
akan sesuatu hal. Teori Tabula rasa yang menyatakan bahwa setiap anak itu
ibarat kertas kosong, kita sebagai guru bisa menuliskan apa saja dalam kertas
itu. KHD menentang teori Tabula Rasa ini karena KHD menyatakan bahwa setiap
anak sudah memiliki garis yang masih suram sebagai guru bertugas menebalkanya. Asalkan
minat yang positif dari anak kita hasrus dukung seperti kepada anak kandung
kita. Misalnya keinginan anak untuk menjadi tentara yang kita tuntun untuk
mengikuti pendidikan di akabari.
Trilogi Pendidikan dari KHD yang kita kenal sebagai semboyan Ing
Ngarso Sung Tulodo, Ing Mandyo Mangun Karso, Tut Wuri Handayani. Sebagai urutan
semboyan ini dimulai dari Tut Wuri Handayani, sebagai guru kita menuntun anak
agar aktif untuk mencari tahu tidak hanya pasif diberi tahu. Siswa diarahkan
untuk mempelajari terlebih dahulu sebelum pembelajaran dilakukan dari berbagai
sumber pembelajaran sehingga akan membangkitkan rasa ingin tahu dari anak. Yang
kedua, Ing Madyo Mangun Karso, semangat dalam hal yang positif yang memberikan
manfaat untuk masyarakat dan bangsa dan yang terakhir, Ing Ngarso Sung Tulodo,
sehingga bisa memberi teladan.
Asas Trikon dalam pendidikan juga sangat penting. Yang pertama
konvergen, yaitu keterbukaan akan dunia luar. Yang kedua konsentris, terus
dipertahankan budaya luhur kita seperti bhineka tunggal ika, musyawarah
mufakat, gotong royong sebagai akar budaya kita dan yang ketiga kontinue bahwa
hasil budaya kita terus dipertahankan atau diolah secara terus menerus demi
keberlanjutan bangsa dan Negara kita.
Yang saya percaya tentang murid dan pembelajaran di kelas
sebelum mempelajari modul ini bahwa murid saya itu memiliki kemampuan yang
seragam sehingga dalam pembelajaran menggunakan metode yang konvensional juga.
Murid juga bukan bagian dari fokus saya sebagai guru hanya sebatas melaksanakan
kewajiban tugas sebagai guru semata sehingga pembelajaran dilakukan alakadarnya
saja.
Yang berubah dari pemikiran dan perilaku saya setelah
mempelajari modul ini adalah:
1.Murid menjadi fokus
utama saya sebagai guru,
2.Murid memiliki bakat
dan minatnya masing-masing, guru bertugas menuntun murid sesuai minat dan
bakatnya juga
3.Metode bermain saat
pembelajaran ini mesti diterapkan karena bermain sebagai kodrat anak-anak di
dunia,
4.Sekolah menerapkan sistem
among karena sekolah seperti taman yang menyenangkan dalam rangka memerdekakan
lahir bathin anak sejak dini,
5.Pendidikan karakter
dari keluarga menjadi hal utama sebagai pendidikan karakter dasar bagi anak
yang didukung pendidikan karakter baik di sekolah maupun di masyarakat yang
mengedepankan asas kekeluargaaan,
6.Adanya kodrat alam dan
kodrat saman karena bagian dari kuasa Tuhan, kodrat Allah bahwa setiap anak itu
sudah memiliki bakat, minat, talenta dan garis yang ditetapkan, tidak boleh
memaksakan kehendak kita kepada anak, minat anak yang positif perlu kita dukung
sebagai guru harus mengetahui bakat dan minat setiap anak.
7.Murid perlakukan
seperti anak kandung yang berupaya mendidik dengan penuh kasih saying.
Yang bisa segera saya terapkan lebih baik agar kelas saya
mencerminkan pemikiran KHD adalah
1.Saya segera memetakan
minat dan bakat yang ada pada murid-murid saya.
2.Saya segera mengubah pola
pikir saya bahwa murid menjadi fokus utama saya sebagai guru.
3.Saya akan segera
memperbaharui metode pembelajaran dari konvensional menjadi pembelajaran dengan
metode PAIKEM (Pembelajaran Aktif, Inovatif, Kreatif, Efektif dan Menyenangkan)
dalam rangka memerdekakan lahir bathin anak sejak dini.
4.Saya segera
memperlakukan murid seperti anak kandung agar berupaya mendidik seperti anak
sendiri dengan penuh kasih sayang.
Demikian kesimpulan dan refleksi saya mengenai pemikiran KHD
baik sebelum, sesudah mempelajari modul serta penerapan bagi saya sebagai guru
di sekolah. Terima Kasih.
Alhamdulillah...Selesai juga tugas nya, Terima Kasih atas bimbingan Tim Tutor Pusdatin dan DRB Riau selama ini, mohon maaf jika ada kesalahan yang kurang berkenan di hati selama berinteraksi...Sangat bermanfaat Ilmu dan bimbingannya selama ini....
Tetap Semangat kawan-kawan SRB Riau terus lah berbagi kebaikan....InsyAllah terjalin silaturahim dan menjadi amal jariyah dikemudian hari
Apa Kabar sahabat
semuanya, semoga selalu sehat ya ditengah pandemi COVID-19 yang masih melanda
kita sampai detik ini. Tetap menggunakan masker jika berpergian, rajin cuci
tangan, dan tetap jaga jarak. semoga pandemi COVID-19 ini segera berakhir ya
sahabat....
Baiklah mohon izin Sahabat yang hebat
dalam kesempatan kita sekarang ini saya akan BERBAGI pengalaman mengenai
kegiatan Tatap Maya dan Tatap Muka dengan tema " BERBAGI INOVASI
PEMBELAJARAN BERBASIS TIK DENGAN MEMANFAATKAN PORTAL RUMAH BELAJAR ".
Portal Rumah Belajar sudah kita ketahui bersama bahwa portal ini merupakan
karya anak bangsa yang bisa dimanfaatkan oleh guru siswa dan masyarakat luas.
Portal Rumah Belajar juga, dikatakan oleh para pendirinya salahsatunya Almarhum
Bapak Hendriawan Widiatmoko ini diperuntukan khusus dari guru, untuk guru dan
oleh guru, Alfatihah untuk beliau...semoga menjadi amal jariyah bagi beliau
sebagai bentuk kebaikan adanya portal Rumah Belajar yang terus berkembang terus
menjadi semakin baik.
PERTEMUAN 1 TATAP MUKA RUMAH BELAJAR GOES TO SMAN 2 SIAK KECIL
Flyer Kegiatan
Bukti Foto
Alhamdulillah Lancar Kegiatan Perdana Hari ini.....
Bismillah...... Sunnah #BERBAGI itu Di Mulai dari Keluarga Terdekat kita sendiri, Keluarga Besar SMAN 2 Siak Kecil❤️......
Terima Kasih Bapak Zulpanheri, S.Pd Kepala Sekolah SMAN 2 SIAK Provinsi Riau atas support yg luar biasa.... Terima Kasih jg Bapak Ibu Guru dan TU yang Sangat antusias terhadap PembaTIK dan Rumah Belajar Pusdatin Kemendikbud Pastinya, langsung di install Aplikasi Rumah Belajar di HP Bapak Ibu Guru....Semoga Rumah Belajar memberikan manfaat bagi kita semua sehingga Pendidikan Kita menjadi terus Maju.....🏆
SAHABAT RUMAH BELAJAR RIAU BERBAGI GOES TO SCHOOL
Assalamuaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Helloo Bapak Ibu Guru👋
Pada kesempatan kali ini Sahabat Rumah Belajar (SRB) Riau Berbagi PUSDATIN KEMENDIKBUD mengadakan Kegiatan dengan Tema "RUMAH BELAJAR GOES TO SMAN 2 SIAK KECIL PROVINSI RIAU"
🗣️Bersama SRB RIAU:
Luqman Hakim, M.Pd
(SMAN 2 Siak Kecil)
DATE
📆 Rabu, 30 September 2020
🕥 Pukul 09.30 - 12.00 WIB
📍 SMAN 2 Siak Kecil
Jangan Lupa selalu Follow Rumah Belajar:
#YukFollow IG FB YouTube Rumah Belajar Kemdikbud ini ya.....
IG: https://www.instagram.com/belajar.kemdikbud/
FB: https://www.facebook.com/PortalRumahBelajar
YouTube: Rumah Belajar Kemendikbud
"Merdeka Belajarnya, Rumah Belajar Portalnya, Maju Indonesia"
Salam,
Luqman Hakim, M.Pd (SMAN 2 Siak Kecil Provinsi Riau)
Alhamdulillah....Lancar....Terima Kasih Bapak Ibu Tutor Pusdatin Kemendikbud, DRB Riau Terbaik Atas Arahan dan Bimbingannya, Teman2 SRB Riau Penuh Semangat Berbagi....💪💪💪 Serta Bapak Ibu yg hadir dalam kegiatan SRB RIAU BERBAGI INI....🙏😁
Bismillahirrahmanirrahim.......
PARADE SAHABAT RUMAH BELAJAR PROVINSI RIAU BERBAGI
Proudly Present :
PEMANFAATAN RUMAH BELAJAR DALAM PEMBELAJARAN ABAD 21
Teruntuk bapak ibu sdr/i yang peduli, pegiat dan berkecimpung di dunia pendidikan, sudah tahu belum jika Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan kita menyediakan sebuah portal pembelajaran yang keren untuk menunjang pembelajaran di abad 21 ini? Yuk hadiri bersama webinar ini.
Kami Sahabat Rumah Belajar Provinsi Riau menghadirkan kegiatan Parade Sahabat Rumah Belajar Riau Berbagi, berharap mampu menjawab tantangan pendidikan di abad 21.
Host :
Miswati, S. Pd
Moderator :
Dra. Murni
Narasumber:
1️⃣. Luqman Hakim, M. Pd (Praktik Baik Selama Pandemi)
2️⃣. Ratu Maharani Kharty Kea, S. Pd (Rumah Belajar dan Produk-Produk Pusdatin)
3️⃣. Masriyani, S. Pd (Testimoni PembaTIK dan Rumah Belajar)
Catat tanggalnya, ya!
🗒️ Jum'at, 02 Oktober 2020
⏰ Pukul 14.00 s.d 15.00 WIB
📺 Channel YouTube Pembatik Riau. LINK : https://www.youtube.com/watch?v=DS07VZAv9YA
#YukFollow Media Sosial Rumah Belajar berikut:
IG: https://www.instagram.com/belajar.kemdikbud/
FB: https://www.facebook.com/PortalRumahBelajar
YouTube: Rumah Belajar Kemendikbud
"Merdeka Belajarnya, Rumah Belajar Portalnya, Maju Indonesia"
Alhamdulillah....Lancar..... Terima Kasih Ibu Kadis Ketua Alumni kita, Kawan2 Alumni PLPG Biologi Universitas Negeri Medan atas support nya yg luar biasa, serta Bapak Ibu yg telah hadir, semoga bermanfaat 🙏😁.....sukses selalu semuanya dan semangat terus berbagi.....💪💪💪😁
Bismillah.....InsyAllah lanjut malam ini ya sahabat.....🙏😁
SAHABAT RUMAH BELAJAR RIAU-SUMUT BERKOLABORASI DENGAN ALUMNI PLPG BIOLOGI UNIMED
Proudly Present :
BERBAGI INOVASI PEMANFAATAN RUMAH BELAJAR
#TerbukaUntukUMUM_GRATIS
Kami Sahabat Rumah Belajar Provinsi Riau-Sumatera Utara menghadirkan kegiatan TEMU ALUMNI PLPG Biologi Universitas Negeri Medan Berkolaborasi dengan Sahabat Rumah Belajar, berharap dengan berbagi tentang Pemanfaatan Rumah Belajar dimana saja, kapan saja dan dengan siapa saja menjadikan pendidikan kita terus maju.
Host :
Siti Khadijah Nst, M.Si
(SMA Al-Azhar Plus Medan Sumut)
Moderator :
Indriani, S.Si
(SMA IT Mutiara Duri-Bengkalis Riau)
Ketua Alumni :
Rohayah Emy Berliana Naibaho, S.Pd
(SMKN 9 Medan Sumut)
Narasumber:
1️⃣. Luqman Hakim, M.Pd. (SMAN 2 Siak Kecil Provinsi Riau)
Materi: Praktik Baik Masa Pandemi
2️⃣. Marudut Sidebang, S.Pd (SMAN 1 Pegagan Hilir Provinsi Sumatra Utara)
Materi: Rumah Belajar dan Produk-Produk Pusdatin
3️⃣. Dini Ayu Driassiwi, S.Pd. (SMPN 2 Dayun Kabupaten Siak-Riau)
Bismillah.....InsyAllah jum'at ini ya Sahabat.....😁
Jangan lupa tetap menerapkan protokol kesehatan dengan memakai masker, menjaga jarak dan rajin mencuci tangan
Alhamdulillah....Terima Kasih kepada Ketua Yayasan Embun, Ketua Pengelola IPE-IE, Kepala Sekolah PAUD Intan Payung Ellok, Kepala Sekolah SD Islam Ellok dan Majlis Guru Ust Ustzh yang telah hadir dalam kegiatan kita ini
"Implementasi Model Pembelajaran Blended Learning dengan Memanfaatkan Portal Rumah Belajar di PAUD Intan Payung Ellok dan SD Islam Ellok Kabupaten Siak"
Bismillah.....InsyAllah Besok Jum'at Siang ya Sahabat.....🙏😁
SAHABAT RUMAH BELAJAR RIAU BERKOLABORASI DENGAN SAHABAT PPS UNRI-UNP TAHUN 2013 RIAU
Proudly Present :
BERBAGI INOVASI PEMBELAJARAN & PEMANFAATAN RUMAH BELAJAR
#TerbukaUntukUMUM_GRATIS
Kami Sahabat Rumah Belajar Provinsi Riau menghadirkan kegiatan TEMU KANGEN SAHABAT PPs UNRI-UNP Tahun 2013 Riau Berkolaborasi dengan Sahabat Rumah Belajar Riau, berharap dengan berbagi tentang Inovasi Pembelajaran & Pemanfaatan Rumah Belajar dimana saja, kapan saja dan dengan siapa saja menjadikan pendidikan kita terus maju.
Host :
Shodiq Azhari, S.Pd.Si
(SMPN 6 Rambah Kabupaten Rokan Hulu-Riau)
Moderator :
Pendrice, M.Pd
(SMAN 2 XIII Koto Kampar Kabupaten Kampar-Riau)
Narasumber:
Luqman Hakim, M.Pd (SMAN 2 Siak Kecil Kabupaten Bengkalis-Riau)
Alhamdulillah....Terima Kasih Sahabat PPS Universitas Riau-Universitas Negeri Padang atas kolaborasi nya yg luar biasa sambil silaturahim dengan bapak ibu guru hebat utk terus semangat berbagi khusunya mengenai inovasi pembelajaran dan pemanfaatan portal rumah belajar dong pastinya....💪😁
Terima Kasih Kpd Host keren kita pak Shodiq Azhari dan Moderator luar biasa kita pak pen Pendrice Spd dan kawan2 sahabat PPS UNRI UNP 2013 serta bapak ibu yg telah hadir....👍🙏
Semoga bermanfaat Jazakumullah Khoir....sehat2 dan sukses selalu ya sahabat🙏🙏🙏
PERTEMUAN 6 ALUMNI BIOLOGI UPI
Flyer Kegiatan
Bukti Screen Shoot
Assalamualaikum Wr Wb.....
Bismillah.....InsyAllah Malam ini ya Sahabat.....🙏😁
SAHABAT RUMAH BELAJAR RIAU BERKOLABORASI DENGAN SAHABAT SARBOAZ FAMILY ALUMNI BIOLOGI UPI BANDUNG*
Proudly Present :
BERBAGI INOVASI PEMBELAJARAN & PEMANFAATAN RUMAH BELAJAR
#TerbukaUntukUMUM_GRATIS
Kami Sahabat Rumah Belajar Provinsi Riau menghadirkan kegiatan TEMU SAHABAT SARBOAZ FAMILY ALUMNI BIOLOGI UPI BANDUNG Berkolaborasi dengan Sahabat Rumah Belajar Riau, berharap dengan berbagi tentang Inovasi Pembelajaran & Pemanfaatan Rumah Belajar dimana saja, kapan saja dan dengan siapa saja menjadikan pendidikan kita terus maju.
Host :
Deviana Nurhijriati, M.Si
(Fasilitator Komunitas Literasi Anak)
Moderator :
Heru Rusfiandi, S.Si
(Reseacrher)
Narasumber:
Luqman Hakim, M.Pd (SMAN 2 Siak Kecil Kabupaten Bengkalis-Riau)
Alhamdulillah....Terima Kasih Sahabat Sarboaz Familiy, Kita beri nama....kita?hehe... Sahabat Alumni Pendidikan Biologi Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) berjumpa sejak 2002 bulan tanggal 1 September yang lalu lokasinya di Bandung ya, Umumnya berkarir menjadi Guru dan profesi lainnya.... Alhamdulillah masih bersilaturahim sampai detik ini....waktu terus bergulir rasanya cepat hampir 18 tahun sudah terlewati...walau berjumpa hanya beberapa tahun saja sudah seperti keluarga dengan penuh canda tawa suka maupun duka itulah momen yg menjadi ikatan kuat sehingga masih terjalin sampai sekarang......
Adanya momen Sahabat Rumah Belajar berbagi bisa jadi waktu yg tepat untuk berkumpul wlw dlm tatap muka virtual, ini menjadi ajang diskusi santai sambil ngopi karena ternyata kawan2 ini pun memiliki keinginan utk berbagi apapun...ada kang Sukma Na yang mau berbagi Portal Rumah Belajar dalam bentuk offline utk daerah yg memang tidak ada internet....ada kang wandi Andrian Keren yg mau berbagi media pembelajaran produksi sendiri, dan kawan2 lain jg mau berbagi begitu pun sy pun berbagi mngenai PembaTIK Inovasi Pembelajaran dan Fitur Rumah Belajar pastinya...😁🙏
Terima Kasih kepada Bu Mpot Devi Ana yg sangat support utk berlangsung nya kegiatan ini, bapak Heru Rusfiandi sebagai moderator kondang yg luar biasa serta kawan2 yg telah berkenan hadir serta bapak ibu yg telah hadir berdiskusi mengenai Rumah Belajar dari Komunitas Literasi Bandung....
Jazakumullah Khoir katsiiraa sahabat semuanya🙏🙏🙏...semoga sehat2 dan sukses selalu....aamiin YRA 🤲
"Merdeka Belajarnya, Rumah Belajar Portalnya, Maju Indonesia" 🏆🇲🇨🇲🇨🇲🇨🇲🇨🇲🇨
PERTEMUAN 7 TATAP MAYA MGMP BIOLOGI KABUPATEN BENGKALIS
Flyer Kegiatan
Bukti Screen Shoot
Assalamualaikum Wr Wb.....
Bismillah.....InsyAllah Pagi Hari ini ya Sahabat.....🙏😁
SAHABAT RUMAH BELAJAR RIAU BERKOLABORASI DENGAN MGMP BIOLOGI KABUPATEN BENGKALIS PROVINSI RIAU
Proudly Present :
BERBAGI INOVASI PEMBELAJARAN BIOLOGI & PEMANFAATAN PORTAL RUMAH BELAJAR
#TerbukaUntukUMUM_GRATIS
Kami Sahabat Rumah Belajar Provinsi Riau menghadirkan kegiatan MGMP BIOLOGI KABUPATEN BENGKALIS PROVINSI RIAU Berkolaborasi dengan Sahabat Rumah Belajar Riau, berharap dengan berbagi tentang Inovasi Pembelajaran Biologi & Pemanfaatan Portal Rumah Belajar dimana saja, kapan saja dan dengan siapa saja menjadikan pendidikan kita terus maju.
Ketua MGMP Biologi Kabupaten Bengkalis-Riau
Dra. Desmiarti
(SMAN 1 Bengkalis Kabupaten Bengkalis-Riau)
Host :
Riva Elvita, S.Pd, M.M
(SMA Cendana Duri Kabupaten Bengkalis-Riau)
Moderator :
Indriani, S.Si
(SMA IT Mutiara Duri Kabupaten Bengkalis-Riau)
Narasumber:
Luqman Hakim, M.Pd
(SMAN 2 Siak Kecil Kabupaten Bengkalis-Riau)
Materi:
1️⃣ PembaTIK Tahun 2020
2️⃣ Praktik Baik Inovasi Pembelajaran Masa Pandemi
Sudah kenal SERABI? Terbayang lembut dan manisnya ya. Eits tunggu dulu SERABI yang ini tidak kalah lembut dan manis ya sahabat, mari berbincang SERu dan Asik Berbagi Inovasi bersama SRB Riau 2020
Bagaimana pengalaman best practice guru-guru hebat kit selama pjj dalam mewujudkan pembelajaran abad 21 diera revolusi industri 4.0 dengan pemanfaatan fitur-fitur andalan rumah belajar.
Lets join with us:
1. Luqman Hakim, M.Pd dengan pemanfaatan edugame untuk inovasi pembelajaran biologi
2. Masriyani, S.Pd dengan sumber belajar dan tv edukasi menjadikan pembelajaran ekonomi lebih efektif
3. Miswati, S.Pd pemilihan fitur yang menarik untuk pembelajaran anak PAUD
4. Dra. Murni pengenalan pembaTIK
🗓️ Selasa, 13 Oktober 2020
⏰ 13.30 sd 15.00 wib
🔎 via google meet https://meet.google.com/nop-cgnz-xjs
Dont miss it. Salam sahabat rumah belajar
Merdeka belajarnya, rumah belajar portalnya, maju indonesia
Isi daftar hadirnya ya https://forms.gle/HzZqymEAHmRvfpi96
PERTEMUAN 9 TATAP MUKA RADIO RPK SIAK
Flyer Kegiatan
Bukti Foto
Yuk....Para Siswa, Bapak dan Ibu guru, serta masyarakat kita Ngobrol Bareng dalam Talkshow Dunia Rendidikan di RPK (Radio Pemerintah Kabupaten) SIAK
"Berbagi Inovasi Pembelajaran dengan Memanfaatkan Portal Rumah Belajar"
Bersama : Dini Ayu Driassiwi, S.Pd dan Luqman Hakim, M.Pd
Host : Desi RPK
ON AIR DI RPK SIAK
Rabu, 14 Oktober 2020
Pukul 14.00-15.00 WIB
Mari berkumpul siswa-siswi, rekan guru, komunitas, dan semuanya, kita diskusi dan sharing tentang inovasi pembelajaran.
#rumahbelajar
#RPKSIAK
#pembatiklevel4
#SRB2020
#guruinovatif
#gurupenggerak
PERTEMUAN 10 TATAP MAYA TIM PEMBATIK BENGKALIS
Flyer Kegiatan
Bukti Screenshots
Berbagi Inovasi Pembelajaran Dengan Rumah Belajar
bersama DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN BENGKALIS dan SRB KABUPATEN BENGKALIS 2020
"Berbagilah apa yang bisa kita bagikan walaupun itu hanyalah hal yang sangat sederhana"
Ayuk ikut dan meriahkan kegiatan ini
Ambil pengalaman dan tipsnya
Jangan sampai ketinggalan
📌 Rabu
🔖 14 Oct 2020,
⌚️ 14:00 WIB-Selesai
TAMU SPESIAL
1. Edi Sakura M.Pd-Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan
Kabupaten Bengkalis
2. Yudi Nurman S.Pd, M.B.A-Kepala LPMP Provinsi Riau
3. Drs. H. Baharudin-Pengawas Sekolah Provinsi Riau
Narasumber :
🎙DASRIL AMRI, S.Pd
Pemanfaatan Video Pembelajaran pada portal Rumah Belajar Untuk menghadapi PJJ di masa Pandemi Covid-19
🎙LUQMAN HAKIM, M.Pd
Implementasi Model Pembelajaran Project Base Learning dengan Fitur Edugame pada mata pelajaran Biologi
🎙VENY ANESTYA, S.Pd
Inovasi Pembelajaran Flipped Classroom dengan Pemanfaatan Fitur Sumber Belajar
🎙ELVITRA SULASTI SUFA, S.Pd
Pembelajaran Berbasis TIK Menerapkan Model Explicit Instruction dengan Rumah Belajar
🎙FATMADEWI, S.Pd
Kaji Materi Bilangan (Matematika SD) dengan Fitur Edugame
Kegiatan ini juga didukung oleh
1. Arnadi, S.Pd.Gr (DRB RIAU 2017)
2. Syukran Setiawan S.T _(DRB RIAU 2018)
3. Sri Rahayu Ningsih, S.Pd (DRB RIAU 2019)
_Join with us by Webex
Link : https://bit.ly/3iUGQYL
Meeting ID: 170 912 1934
Passcode: 12345
Merdeka Belajarnya, Rumah Belajar Portalnya, Maju Indonesia
#PusdatinKemendikbud
#PembaTIK2020
#DutaRumahBelajar2020
#RumahBelajar2020
#BerbagiTIK
Berbagi Inovasi Pembelajaran Berbasis TIK Mewujudkan Merdeka Belajar.
Merdeka Belajarnya Rumah Portalnya Maju Indonesia
@belajar.kemdikbud
PERTEMUAN 11 TATAP MAYA RIAU BEGELIGA
Flyer Kegiatan
Bukti Screenshots
Guru Begeliga Bijak Berinovasi
Begeliga itu identik dengan kognisi yang tentunya berkaitan dengan inovasi dan kreasi dalam memecahkan masalah.
Pandemi saat ini bak ulat yang sedang naik daun , menggerogoti seluruh tunas kehidupan, tak terkecuali pendidikan. Naluri Pendidik pun tertantang untuk tetap mengayomi dan menyuburkan tunas bangsa lewat sentuhan inovasi, kreasi dan solusi yang dihadirkan dalam pembelajaran.
Untuk itu RIAU BERGELIGA Edisi 18 kali ini menaja Webinar bertajuk INOVASI PEMBELAJARAN dan PEMANFAATAN RUMAH BELAJAR". Demi menjawab tantangan tersebut.
Kami mengajak Tuan Puan, rekan semua untuk menghadiri webinar pada :
🗓️ Rabu, 14 Oktober 2020
🕖Pukul 20.00 - 21.30 WIB
💻📲 Webex Meeting Number : 170 628 9097
🔐 Meeting Password : 12345
Atau Melalui Tautan berikut ini 👇👇👇👇
Http://bit.ly/RIAU_BEGELIGA_BERSAMA_RUMAH_BELAJAR
Menghadirkan Narasumber :
🎙️ Luqman Hakim, M. Pd.( SRB Riau 2020_Bengkalis)
🎙️ Dini Ayu Driassiwi, S.Pd . (SRB Riau 2020_Siak)
🎙️ Setia Wati, S.Pd . (SRB Riau 2020_Pelalawan)
🎙️ Desrusnahwaty, S.Pd . (SRB Riau 2020_Dumai)
Di dampingi Oleh:
Host : Rini Ahyu, S.Pd., M.Si. (SD islam Asshofa Pekanbaru
Moderator : Sri Rama Yanti, S.Si., Gr. (SMP YLPI. P. Marpoyan).
Kecil Telapak tangan, Nyiru kami tadahkan.
Salam Takzim,
Tim Riau Begeliga
#Pembatik2020
#PusdatinKemdikbud
#RumahBelajar
#DutaRumahBelajar2020
#MerdekaBelajar
#riaubegeliga
PERTEMUAN 12 TATAP MAYA PGRI-MKKS KECAMATAN SIAK KECIL
Flyer Kegiatan
Bukti Screenshots
Rekaman Webinar
Assalamualaikum.....
Bismillah.....
Bapak Ibu Guru Hebat.....Sahabat Rumah Belajar......
InsyAllah akan dilaksanakan WEBINAR INOVASI PEMBELAJARAN BERBASIS TIK & PEMANFAATAN PORTAL RUMAH BELAJAR Kolaborasi PGRI-MKKS KECAMATAN SIAK KECIL KABUPATEN BENGKALIS-RIAU DENGAN SAHABAT RUMAH BELAJAR (SRB) RIAU BERBAGI PUSDATIN KEMENDIKBUD, Diperuntukkan khusus kepada Bapak Ibu Guru MGMP SMP/MTs Kecamatan Siak Kecil Kabupaten Bengkalis-Riau dan Bapak Ibu Guru Seluruh Indonesia serta masyarakat luas.
Ayo Segera Daftar, Peserta Terbatas !!!
Link Pendaftaran: https://s.id/RegistrasiWEBINAR_PembaTIK
#Terbuka_untuk_UMUM & GRATIS (Semua Jenjang PAUD/SD/MI/SMP/MTs/SMA/SMK/MA/Sederajat & Untuk Semua Mata Pelajaran yang di ampu)
Spesial menghadirkan:
KEYNOTE SPEAKER
Dr. EVI SURYAWATI, M.Pd
(PENDIDIKAN BIOLOGI FKIP UNIVERSITAS RIAU)
Narasumber:
Luqman Hakim, M.Pd
(SMAN 2 Siak Kecil Provinsi Riau)
Dini Ayu Driassiwi, S.Pd
(SMPN 2 Siak Kecil Kabupaten Siak-Riau)
Materi:
1️⃣ Praktik Baik Inovasi Pembelajaran Berbasis TIK
2️⃣ PembaTIK Tahun 2020
3️⃣ Rumah Belajar dan Produk-Produk Pusdatin
Host :
Nisha Nurassyifa
(Mahasiswa Pendidikan Biologi Universitas Riau)
Moderator :
Pendrice, M.Pd
(SMAN 2 XIII Koto Kampar Provinsi Riau)
Ingat Tanggal dan Waktunya ya Sahabat!
🗒️ Kamis, 15 Oktober 2020
⏰ Pukul 09.00 s.d 12.00 WIB
📺 LIVE ON ZOOM
Ditunggu kehadiran dari Bapak Ibu Guru Hebat.....Sahabat Rumah Belajar......
Fasilitas:
TERSEDIA DOORPRIZE & MATERI WEBINAR
Alhamdulillah bersyukur kegiatan Webinar Pendidikan kerjasama PGRI-MKKS SMP/MTS Kec Siak Kecil & Sahabat Rumah Belajar Riau 2020 sudah terlaksana lancar.....
Terimakasih tak terhingga
1. Pak Katwadi, Pak Yu Ketua PGRI, Pak Yon Ketua MKKS SMP/MTs beserta Pengurus PGRI-MKKS Kecamatan Siak Kecil yg telah sangat support utk terlaksananya kegiatan Webinar ini,
2. Bapak Ibu Narasumber Terbaik Bu Dr. Evi Suryawati, M.Pd, Pak Arnadi, Pak Syukran Setiawan, Bu Sri Rahayu Ningsih, My Soulmate jg pastinya bu Dini Ayu Driassiwi yg sudah bersedia BERBAGI, moderator luar biasa Pak Pendrice Spd, host keren Nisha,
"Semoga hanya Allah yang membalas kebaikan semua Bapak Ibu Jazakumullah Khoir katsiiraa 🙏" dan
4. seluruh peserta webinar yg sangat antusias saat registrasi saja sudah terdata 175an peserta dalam waktu beberapa jam saja tp maaf kami batasi.... begitu antusias Peserta terhadap Inovasi Pembelajaran berbasis TIK dan Portal Rumah Belajar Kemendikbud tentunya
Alhamdulillah bersyukur jg menjadi pengalaman yg seru dan menyenangkan bisa menjalin silaturahim, bisa mengelola Webinar Tingkat Lokal Kecamatan tapi Peserta Lokal dan Global berasal dari Guru Guru dan profesi lainnya tersebar dari daerah daerah seluruh penjuru Indonesia....🏆
"Merdek Belajarnya, Rumah Belajar Portalnya, Maju Indonesia"